"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah,
maka kedua orangtuanyalah yang membuat dia yahudi, nashrani atau majusi"
(HR. Muslim)
Jika ingin anak yang rajin, rajinkan dulu diri kita.
Jika ingin anak yang sholeh, sholehkan dulu diri kita.
Selalu, ibda' binnafsih! Mulai dari diri sendiri.
Saya pernah bertemu dengan anak yang cerdas luar biasa, daya tangkapnya cepat, aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, bikin adem siapa saja yang bertemu. Refleks pertanyaan yang keluar dari mulut saya adalah "Anaknya siapa?" Pun sama halnya ketika saya mendapati seorang anak yang luar biasa aktif, aktif ngisengin temennya, aktif bicara sampai gak ngedengerin nasehat gurunya, aktif bergerak sampai gamau belajar. Pertanyaan saya pun sama, "Anaknya siapa?"
Kurang lebih seperti itulah contohnya. Orangtua adalah arsitek anak. Akan menjadi apa dan bagaimana seorang anak, tergantung kita, orangtuanya.
Alhamdulillah, beberapa waktu lalu, telah diadakan kegiatan "Parenting Class" yang diisi oleh Ust. Abdul Wahid dari Bandung. Orangtua sangat antusias, karena pengetahuan tentang mendidik anak jarang sekali tersentuh oleh kajian-kajian yang sering mereka ikuti. Diantara materi yang disampaikan oleh beliau adalah mengenai kedudukan anak dalam Al-Quran.
1. PERHIASAN ATAU KESENANGAN
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia
tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan” (Qs. Al Kahfi: 46)
2. MUSUH
“Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara
isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi
serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (Qs. Ath-Taghobun: 14)
3. FITNAH
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan
(bagimu), dan disisi Allah-lah pahala yang besar” (Qs. Ath-Taghobun: 15)
4. AMANAH
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (27)
Dan ketahuilah,
bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di
sisi Allah-lah pahala yang besar (28) (Qs.Al Anfal: 27-28)
5. PENENTRAM DAN PENYEJUK HATI
“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami,
anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai
penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (Qs. Al Furqon: 74)
Allah
mengamanahkan seorang anak, sudah satu paket dengan kemampuan untuk
menjaga dan mengasuhnya. Allah pun sudah memberikan berbagai macam ilmu
melalui KitabNya yang harus kita pelajari sebagai orangtua. Teruslah
belajar, karena menjadi orangtua adalah pekerjaan seumur hidup.
Ust. Wahid sedang memberikan materi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar