Postingan
kali ini, saya hanya akan menuliskan kembali (re-write) apa yang saya baca dari
Al-Quran Terjemah yang saya miliki. Ketika membaca tulisan ini, membuat saya
tersentak, seperti diingatkan kembali. Seringkali kita tahu bahwa apa yang kita
lakukan itu salah, tapi seringkali pula kita “membenarkan” apa yang kita
lakukan meskipun hal itu tidak benar.
Al-Quran
turun sebagai pemberi peringatan, dan tugas sesama muslim untuk saling menasehati
dalam kebenaran dan kesabaran. Semoga kita semua tidak termasuk pada golongan
yang akan diceritakan ini...
Cerita mengenai
hukuman orang yang melaksanakan shalat ini adalah cerita orang zaman dahulu.
Dikatakan bahwa ada seorang wanita yang meninggal dunia. Wanita ini mempunyai
saudara laki-laki. Pada saat pemakaman, saudara laki-lakinya beserta
orang-orang ikut menguburkannya ke pemakaman. Tiba-tiba dompet saudara
laki-laki nya ini terjatuh di dalam kuburan tanpa sengaja, namun orang-orang
yang sedang menguburkan wanita itu tidak mengetahuinya. Mereka terus saja
menguburkan wanita ini. Di dalam dompet laki-laki ini berisi uang yang dia
miliki.
Dari
Ibnu Ziyad, dia pernah datang ke Madinah dan bertemu Abu Hurairah Ra., Abu
Hurairah bertanya, “Wahai pemuda, maukah aku ceritakan sebuah hadits kepadamu?”
Ibnu Ziyad menjawab, “Tentu, semoga Allah SWT. merahmatimu” Yunus berkata, “Dia
menyebutkannya dari Rasulullah SAW. Bersabda, ‘Sesungguhnya amal seorang hamba
yang pertama kali akan di hisab pada hari kiamat adalah shalat.’ Rasulullah SAW
bersabda, ‘Allah berfirman kepada malaikatnya, ‘Wahai malaikat, lihatlah shalat
hamba-Ku ini apakah dia shalat dengan sempurna atau kurang sempurna. Apabila
shalatnya dikerjakan dengan sempurna, maka catatlah dengan sempurna. Apabila
shalatnya kurang sempurna, maka lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai shalat sunnah?’’
Jika dia memiliki shalat sunnah, maka Allah swt. berkata pada malaikat,
‘Sempurnakanlah shalat hamba-Ku dengan shalat sunnah. Kemudian catatlah seluruh
amal seperti itu.’ (HR. Abu Dawud)
AMAL
YANG PERTAMA KALI DIHISAB PADA HARI KIAMAT ADALAH SHALAT.
Shalat,
shalat, shalat! Dari 24 jam waktu yang Allah berikan pada kita, tidakkah kita
sempat meluangkan untuk sekedar “berbincang” denganNya? Berterimakasih atas
nikmat yang diberikan olehNya?
Hey,
berapa lama sih waktu yang diperlukan untuk shalat? 1 jam? 2 jam? 10 menit juga
kurang. Jika kita kalkulasi, 10 menit setiap shalat dikalikan 5 waktu, HANYA 50
MENIT! Kurang dari satu jam. Itupun paling lama 10 menit, kalau habis shalat
langsung lempar mukena atau sarung? Mungkin bisa lebih cepat dari itu.
23 Jam!
Tersedia waktu sebanyak 23 jam untuk menyelesaikan semua urusan dunia, tapi
luangkan satu jam saja? Itupun dibagi lima. Apakah terasa sulit?
Ketika
handphone berdering, kita sibuk mencari sumber suara. Khawatir ‘si bos’
memberikan tugas mendadak. Tapi ketika adzan berkumandang? Apakah kita langsung
menghampiri sumber suara? Menghentikan aktivitas yang dilakukan? Langsung memenuhi
panggilannya?
Biarkan
hati kecil kita yang menjawabnya.
Semoga
jadi bahan renungan untuk kita semua. Juga sebagai #Selfreminder bagi penulis.
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan
diri mereka sendiri.” (13 : 11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar