Sabtu, 23 Juli 2016

Balasan hamba yang lalai dari dzikir (shalat) kepada Allah



Postingan kali ini, saya hanya akan menuliskan kembali (re-write) apa yang saya baca dari Al-Quran Terjemah yang saya miliki. Ketika membaca tulisan ini, membuat saya tersentak, seperti diingatkan kembali. Seringkali kita tahu bahwa apa yang kita lakukan itu salah, tapi seringkali pula kita “membenarkan” apa yang kita lakukan meskipun hal itu tidak benar.
Al-Quran turun sebagai pemberi peringatan, dan tugas sesama muslim untuk saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Semoga kita semua tidak termasuk pada golongan yang akan diceritakan ini...

Cerita mengenai hukuman orang yang melaksanakan shalat ini adalah cerita orang zaman dahulu. Dikatakan bahwa ada seorang wanita yang meninggal dunia. Wanita ini mempunyai saudara laki-laki. Pada saat pemakaman, saudara laki-lakinya beserta orang-orang ikut menguburkannya ke pemakaman. Tiba-tiba dompet saudara laki-laki nya ini terjatuh di dalam kuburan tanpa sengaja, namun orang-orang yang sedang menguburkan wanita itu tidak mengetahuinya. Mereka terus saja menguburkan wanita ini. Di dalam dompet laki-laki ini berisi uang yang dia miliki.

Ketika orang-orang meninggalkan kuburan, laki-laki ini membongkar kembali kuburan saudarinya itu. Tetapi, alangkah terkejutnya dia. KETIKA DIA MEMBONGKAR KUBURAN ITU, BAGIAN DALAMNYA MENGELUARKAN API! Lalu laki-laki itu bergegas menutup kembali kuburan itu dan pulang ke rumah menemui ibunya, “Wahai ibu, amalan apa yang telah dilakukan oleh saudari perempuanku?” Ibunya bertanya dengan heran, “Memangnya ada apa sehingga kamu bertanya seperti itu?” Lalu dia menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya di kuburan. Ibunya menangis sambil berkata, “Wahai anakku, saudarimu ketika masih hidup merupakan wanita yang menyepelekan masalah shalat. Dia suka mengakhirkan shalat.”



Dari Ibnu Ziyad, dia pernah datang ke Madinah dan bertemu Abu Hurairah Ra., Abu Hurairah bertanya, “Wahai pemuda, maukah aku ceritakan sebuah hadits kepadamu?” Ibnu Ziyad menjawab, “Tentu, semoga Allah SWT. merahmatimu” Yunus berkata, “Dia menyebutkannya dari Rasulullah SAW. Bersabda, ‘Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali akan di hisab pada hari kiamat adalah shalat.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah berfirman kepada malaikatnya, ‘Wahai malaikat, lihatlah shalat hamba-Ku ini apakah dia shalat dengan sempurna atau kurang sempurna. Apabila shalatnya dikerjakan dengan sempurna, maka catatlah dengan sempurna. Apabila shalatnya kurang sempurna, maka lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai shalat sunnah?’’ Jika dia memiliki shalat sunnah, maka Allah swt. berkata pada malaikat, ‘Sempurnakanlah shalat hamba-Ku dengan shalat sunnah. Kemudian catatlah seluruh amal seperti itu.’ (HR. Abu Dawud)

AMAL YANG PERTAMA KALI DIHISAB PADA HARI KIAMAT ADALAH SHALAT.
Shalat, shalat, shalat! Dari 24 jam waktu yang Allah berikan pada kita, tidakkah kita sempat meluangkan untuk sekedar “berbincang” denganNya? Berterimakasih atas nikmat yang diberikan olehNya?
Hey, berapa lama sih waktu yang diperlukan untuk shalat? 1 jam? 2 jam? 10 menit juga kurang. Jika kita kalkulasi, 10 menit setiap shalat dikalikan 5 waktu, HANYA 50 MENIT! Kurang dari satu jam. Itupun paling lama 10 menit, kalau habis shalat langsung lempar mukena atau sarung? Mungkin bisa lebih cepat dari itu.
23 Jam! Tersedia waktu sebanyak 23 jam untuk menyelesaikan semua urusan dunia, tapi luangkan satu jam saja? Itupun dibagi lima. Apakah terasa sulit?
Ketika handphone berdering, kita sibuk mencari sumber suara. Khawatir ‘si bos’ memberikan tugas mendadak. Tapi ketika adzan berkumandang? Apakah kita langsung menghampiri sumber suara? Menghentikan aktivitas yang dilakukan? Langsung memenuhi panggilannya?
Biarkan hati kecil kita yang menjawabnya.
Semoga jadi bahan renungan untuk kita semua. Juga sebagai #Selfreminder bagi penulis.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (13 : 11)

Wallahu a’lam.