Assalamualaikum wr. wb.
Apa kabar sahabat sholih dan sholihah semua? Insyaallah sehat
semua ya :)
Sudah baca Al-Quran hari ini? Insyaallah dan mudah-mudahan
kita tidak pernah terlewat ya baca Al-Quran nya setiap hari. Mungkin sebagaian
sahabat disini sudah lancar membaca Al-Quran sejak kecil. Tapi.. sudah benarkah
bacaan kita? Jangan-jangan ayat yang kita baca bukannya jadi pahala malah jadi
dosa. Naudzubillah...
Allah berfirman dalam Qs. Al-Muzammil: 4; “Dan bacalah Al-Quran
dengan tartil”. Terjawab sudah kenapa kita harus terus belajar untuk memperbaiki
dan memperbagus bacaan. Jangan cepat puas dengan apa yang sudah kita dapat.
Allah menurunkan ayat Al-Quran dengan “lidah arab” akan lebih baik, jika kita
belajar mengikuti “lidah” mereka.
Pernah denger tahsin? Apa sih tahsin itu? Emang penting ya?
Tahsin artinya memperbaiki bacaan Al-Quran, mengeluarkan huruf dari tempat
keluarnya huruf (makhorijul huruf) dengan memberikan hak dan mustahaknya. Loh,
emang huruf punya hak ya? Punya dong. Ga Cuma manusia aja yang punya hak
ternyata huruf juga punya. Misalnya, huruf ta. Huruf ta harus dibaca “hams”
atau mendesis jangan memantul. Nah makanya kita harus tau apa aja hak-hak huruf
dan darimana mereka “berasal”. Bagaimana dengan mustahak? Tentang mustahak
masuk ke pembahasan ilmu tajwid. Insyaallah akan kita bahas di part selanjutnya
hihi.. Singkatnya, tahsin itu
membaguskan dan memperbaiki bacaan, bukan hanya belajar melagamkan atau
melagukan Al-Quran.
Ada 2 kesalahan dalam membaca Al-Quran, kesalahan besar dan
kesalahan ringan. Apa aja ya yang termasuk kesalahan besar?
Yang pertama, perubahan
huruf dengan bunyi lain.
Misalnya dalam surat Al-Fatihah ayat kedua, “Alhamdu” Ha
disitu adalah ‘Ha’ kecil, apabila kita baca dengan ‘Ha’ besar, maka makna nya
pun akan berubah. Yang seharusnya “Segala puji bagi Allah” malah menjadi
“Kebinasaan bagi Allah”. Lihat? Jauh sekali kan artinya. Na’udzubillah kita
membaca Al-Quran seperti itu.
Yang kedua, perubahan
harokat dengan harokat lain.
Kalau ini bisa disebabkan kurang teliti dan hati-hati nya kita
dalam membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran terlalu cepat karena mungkin mengejar
kuantitas bacaan dan lupa perintah Allah untuk membaca dengan tartil. Sama halnya
seperti kesalahan pertama, salah membaca harokat bisa mengubah makna.
Yang ketiga, memanjangkan
huruf yang pendek atau sebaliknya.
Hayoo, siapa yang suka melakukan kesalahan ini? Kesalahan ini
paling sering kami dengar, karena mungkin ada yang “keenakan” dengan lagam yang
dibacakan. Jadi nanggung kalo misalnya bacaannya gak di panjangin atau
sebaliknya. Eits, perintah Allah untuk membaca dengan tartil. Ingat ya dengan
tartil, artinya dengan baik dan benar. Urusan lagam, nomor sekian, yang penting
bacannya bener.
Yang keempat,
mentasydidkan
Hampir sama dengan perubahan harokat. Pada intinya, yang
seharusnya ada menjadi tidak ada, tasydid yang harusnya tidak ada, ehh malah
kita baca. Kesalahan ini pun dapat mengubah makna.
Nah itulah kesalahan-kesalahan yang termasuk dalam kesalahan
besar. Kemudian, bagaimana dengan kesalahan kecil? Kesalahan ringan biasanya
hanya diketahui oleh orang yang paham akan ilmu Al-Quran. Misalnya dalam
pelafalan hukum tajwid, yang harusnya dengung bacalah dengung jangan menjadi
idzhar. Memang akibatnya tidak sefatal kesalahan berat, hanya saja jika kita
membaca nya asal-asalan, bacaan kita jadi tidak sesuai kaidah ^^
Mungkin sampai sini dulu aja ya pembahasannya. Kami pun disini
masih belajar, begitu kami mendapat ilmu baru, insyaallah akan kami share di
sini. Memang akan lebih baik kalau kita belajar Al-Quran dengan
mempraktekkannya langsung. Tapi karena segala keterbatasan yang ada,
keterbatasan ruang dan waktu, semoga dengan adanya tulisan ini dapat memotivasi
sahabat semua untuk terus belajar dan mencari “sumber ilmu”. Jangan merasa malu
atau sudah terlalu tua untuk belajar. Tidak pernah ada kata terlambat.
Wallahu a’lam bis showaab.
“Orang yang mahir dengan Al-Quran
akan bersama para Malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang kemampuan baca Al-Qurannya
terbata-bata serta merasa kesulitan, maka ia mendapatkan dua pahala.” (HR.
Muslim)
Fastabiqul Khairaat! ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar