Kamis, 14 April 2016

Sudah benarkah bacaan Al-Quran-ku?


Assalamualaikum wr. wb.

Apa kabar sahabat sholih dan sholihah semua? Insyaallah sehat semua ya :)

Sudah baca Al-Quran hari ini? Insyaallah dan mudah-mudahan kita tidak pernah terlewat ya baca Al-Quran nya setiap hari. Mungkin sebagaian sahabat disini sudah lancar membaca Al-Quran sejak kecil. Tapi.. sudah benarkah bacaan kita? Jangan-jangan ayat yang kita baca bukannya jadi pahala malah jadi dosa. Naudzubillah...

Allah berfirman dalam Qs. Al-Muzammil: 4; “Dan bacalah Al-Quran dengan tartil”. Terjawab sudah kenapa kita harus terus belajar untuk memperbaiki dan memperbagus bacaan. Jangan cepat puas dengan apa yang sudah kita dapat. Allah menurunkan ayat Al-Quran dengan “lidah arab” akan lebih baik, jika kita belajar mengikuti “lidah” mereka.

Pernah denger tahsin? Apa sih tahsin itu? Emang penting ya? Tahsin artinya memperbaiki bacaan Al-Quran, mengeluarkan huruf dari tempat keluarnya huruf (makhorijul huruf) dengan memberikan hak dan mustahaknya. Loh, emang huruf punya hak ya? Punya dong. Ga Cuma manusia aja yang punya hak ternyata huruf juga punya. Misalnya, huruf ta. Huruf ta harus dibaca “hams” atau mendesis jangan memantul. Nah makanya kita harus tau apa aja hak-hak huruf dan darimana mereka “berasal”. Bagaimana dengan mustahak? Tentang mustahak masuk ke pembahasan ilmu tajwid. Insyaallah akan kita bahas di part selanjutnya hihi.. Singkatnya, tahsin itu membaguskan dan memperbaiki bacaan, bukan hanya belajar melagamkan atau melagukan Al-Quran.

Ada 2 kesalahan dalam membaca Al-Quran, kesalahan besar dan kesalahan ringan. Apa aja ya yang termasuk kesalahan besar?

Yang pertama, perubahan huruf dengan bunyi lain.
Misalnya dalam surat Al-Fatihah ayat kedua, “Alhamdu” Ha disitu adalah ‘Ha’ kecil, apabila kita baca dengan ‘Ha’ besar, maka makna nya pun akan berubah. Yang seharusnya “Segala puji bagi Allah” malah menjadi “Kebinasaan bagi Allah”. Lihat? Jauh sekali kan artinya. Na’udzubillah kita membaca Al-Quran seperti itu.

Yang kedua, perubahan harokat dengan harokat lain.
Kalau ini bisa disebabkan kurang teliti dan hati-hati nya kita dalam membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran terlalu cepat karena mungkin mengejar kuantitas bacaan dan lupa perintah Allah untuk membaca dengan tartil. Sama halnya seperti kesalahan pertama, salah membaca harokat bisa mengubah makna.

Yang ketiga, memanjangkan huruf yang pendek atau sebaliknya.
Hayoo, siapa yang suka melakukan kesalahan ini? Kesalahan ini paling sering kami dengar, karena mungkin ada yang “keenakan” dengan lagam yang dibacakan. Jadi nanggung kalo misalnya bacaannya gak di panjangin atau sebaliknya. Eits, perintah Allah untuk membaca dengan tartil. Ingat ya dengan tartil, artinya dengan baik dan benar. Urusan lagam, nomor sekian, yang penting bacannya bener.  

Yang keempat, mentasydidkan
Hampir sama dengan perubahan harokat. Pada intinya, yang seharusnya ada menjadi tidak ada, tasydid yang harusnya tidak ada, ehh malah kita baca. Kesalahan ini pun dapat mengubah makna.

Nah itulah kesalahan-kesalahan yang termasuk dalam kesalahan besar. Kemudian, bagaimana dengan kesalahan kecil? Kesalahan ringan biasanya hanya diketahui oleh orang yang paham akan ilmu Al-Quran. Misalnya dalam pelafalan hukum tajwid, yang harusnya dengung bacalah dengung jangan menjadi idzhar. Memang akibatnya tidak sefatal kesalahan berat, hanya saja jika kita membaca nya asal-asalan, bacaan kita jadi tidak sesuai kaidah ^^

Mungkin sampai sini dulu aja ya pembahasannya. Kami pun disini masih belajar, begitu kami mendapat ilmu baru, insyaallah akan kami share di sini. Memang akan lebih baik kalau kita belajar Al-Quran dengan mempraktekkannya langsung. Tapi karena segala keterbatasan yang ada, keterbatasan ruang dan waktu, semoga dengan adanya tulisan ini dapat memotivasi sahabat semua untuk terus belajar dan mencari “sumber ilmu”. Jangan merasa malu atau sudah terlalu tua untuk belajar. Tidak pernah ada kata terlambat.

Wallahu a’lam bis showaab.

“Orang yang mahir dengan Al-Quran akan bersama para Malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang kemampuan baca Al-Qurannya terbata-bata serta merasa kesulitan, maka ia mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)

Fastabiqul Khairaat! ^^